INDAHKAH MALAM PERTAMA KITA???
12:12 AM | Author: anakbelalang


Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. ,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan.. . yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. ,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan.. . yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. ,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan.. . yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu...."


sumber
Jodoh....Ada Kaitan Dengan Keturunan??
8:21 PM | Author: anakbelalang




"Jodoh tiada kaitan dengan keturunan. Hanya belum sampai masanya. Ia bagai menanti jambatan untuk keseberang. Kalau panjang jambatannya, jauhlah perjalanan kita. Ada orang jodohnya cepat sebab jambatannya singkat. Usia 25 tahun rasanya belumlah terlalu lewat. Dan usia 35 tahun belum apa-apa kalau sepanjang usia itu telah digunakan untuk membina kecemerlangan. Nyatakanlah perasaan dan keinginan anda dalam doa-doa lewat solat. Allah itu Maha Mendengar. Wanita baik untuk lelaki yang baik, sebaliknya wanita jahat untuk lelaki yang jahat. Yakinlah pada janji-Nya kerana kita orang yang beriman.

Biar lambat jodoh asalkan mendapat Mr. Right dan biar seorang diri daripada menjadi mangsa lelaki yang tidak beriman kemudian nanti. Memang kita mudah tersilap mentafsir kehidupan ini. Kita selalu sangka, aku pasti bahagia kalau mendapat ini. Hakikatnya, apabila kita benar-benar mendapat apa yang kita inginkan itu, ia juga datang bersama masalah. Kita juga selalu melihat orang memandu kereta mewah dan terdetiklah dihati kita, alangkah bahagianya orang itu. Hakikatnya, apabila kita sendiri telah memiliki kereta mewah, kita ditimpa pelbagai karenah. Tidak mustahil pula orang yang memandu kereta mewah terpaksa membayar lebih tatkala berhenti untuk membeli durian di tepi jalan.

Ketika anda terperangkap dalam kesesakan jalan raya, motosikal mencelah-celah hingga mampu berada jauh dihadapan. Anda pun mengeluh, alangkah baiknya kalau aku hanya menunggang motosikal itu dan cepat sampai ke tempat yang dituju.

Padahal si penunggang motosikal sedang memikirkan bilakah dia akan memandu kereta. Bukan semua yang anda sangka membahagiakan itu benar-benar membahagiakan. Bahagianya mungkin ada tapi deritanya juga datang sama.

Semua benda pasti ada baik dan buruknya.

Demikian juga perkahwinan. Ia baik sebagai saluran yang betul untuk melepaskan syahwat tapi ramai juga orang yang berkahwin hidupnya semakin tidak terurus. Ramai orang menempah neraka sebaik melangkahkan kaki kea lam berumahtangga. Bukankah dangan ijab dan Kabul selain menghalalkan hubungan kelamin, tanggungjawab yang terpaksa dipikul juga turut bertambah? Bukankah apabila anda gagal melaksanakannya, anda membina dosa seterusnya jambatan ke neraka? Berapa ramaikah yang menyesali perkahwinan padahal dahulunya mereka bermati-matian membina janji, memupuk cinta kasih malah ada yang sanggup berkorban apa sahaja asal impian menjadi nyata?

Jika tidak sanggup bergelar isteri tidak usah berkahwin dulu. Jika merasakan diri belum cukup ilmu bergelar ibu ayah, belajarlah dulu. Jika belum bersedia untuk bersabar dengan karenah anak-anak, carilah dulu kesabaran itu. Jangan berkahwin dahulu sebab kenyataannya ramai yang tidak bersedia untuk melangkah tetapi setelah melompat, akhirnya jatuh terjerumus dan tidak jumpa akar berpaut tatkala cuba mendaki naik.

Berkahwin itu indah dan nikmat bagi yang benar-benar mengerti segala tuntutannya. Berkahwin itu menjanjikan pahala tidak putus-putus bagi yang menjadikannya gelanggang untuk menjadikan syurga sebagai matlamat. Berkahwin itu sempadan dari ketidaksempurnaan insan kepada kesempurnaan insan – bagi yang mengetahui rahsia-rahsianya.

Berkahwinlah demi Tuhan dan Nabi-Nya, bukan kerana perasaan dan mengikut kebiasaan. Jodoh usah terlalu dirisaukan, tiba masanya ia akan datang menjemput, namun perlu juga anda membuka lorong-lorongnya agar jemputan itu mudah sampai.

Kadangkala Allah sembunyikan matahari, Dia datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan tertanya-tanya, kemana menghilangnya sinar. Rupa-rupanya Allah nak hadiahkan kita pelangi. Cinta yang disemadikan tidak mungkin layu selagi ada imbas kembali. Hati remuk kembali kukuh selagi ketenangan dikecapi. Jiwa yang pasrah bertukar haluan selagi esok masih ada.Parut lama pastikan sembuh selagi iman terselit di dada. Kekayaan yang paling kaya adalah akal, kemiskinan yang paling besar adalah jahil, keburukan yang paling hodoh adalah sesat.

Tidak berguna adanya mata andai tidak dapat melihat, tak guna adanya hati kalau tak tahu menilai. Nilailah hati itu dengan teliti sebelum pergi mengundur diri kerana segalanya bermula dengan niat yang bertempat di hati."

sumber


Mukaddimmah

Seperti yang diketahui penyakit selsema babi atau virus H1N1 telah menjadi wabak yang merbahaya. Negera kita telah menjangkau 58 orang yang disahkan dan Mesir 40 orang. Malahan dalam berita ikhwanonline menyatakan kemungkinan virus selesema babi ini akan bergabung dengan virus selsema burung. Ia akan menjadi lebih merbahaya. Mudah2an Allah menjauhkan kita dari perkara tersebut.

Disini ada 9 perkara berkenaan dengan pandangan Islam terhadap penyakit berjangkit dan wabak ini seperti berikut:

1. Berlakunya jangkitan (infection) penyakit adalah diakui oleh Nabi saw. Nabi saw bersabda:

فر من المجزوم كما تفر من الأسد

“Larilah dari orang yang berpenyakit kusta seperti kamu lari dari singa.” (Hr Bukhari)

Ini adalah suruhan Nabi saw kepada umatnya berhati-hati ketika bermuamalat dengan pesakit yang membawa penyakit yang boleh berjangkit.

2. Penularan dan merebaknya penyakit memerlukan kepada syarat-syarat yang ketat. Oleh itu Nabi saw menafikan penularan ini:

لاَ عَدْوَى

“Tidak ada jangkitan penyakit tanpa sebab.” (Hr Bukhari)

Setiap penyakit yang berjangkit ada cara-cara tertentu, ada yang berjangkit melalui makan dan minum, ada yang melalui darah dengan suntikan, ada yang melalui hubungan jenis dan sebagainya. Hadis menafikan jangkitan penyakit tanpa sebab dan dengan cara jangkitan yang sebenarnya.

3. Dalam keadaan yang diperlukan orang yang sihat boleh bersama pesakit dengan berserah pada Allah swt. Jabir bin Abdullah ra telah meriwayat:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أخذ بيد مجذوم فأدخلها معه في القصعة ثم قال : كل بسم الله ثقة بالله وتوكلا عليه

" Sesungguhnya Rasulullah saw mengambil tangan pesakit kusta (leprosy), lalu mengajaknya makan bersama dalam satu bekas. Nabi saw bersabda “Makanlah dengan nama Allah, berpegang teguh kepada Allah dan berserah padaNya.” (Hr Tirmizi)

Oleh itu sesiapa yg bertanggung jawab utk brsama pesakit yg berjangkit ini seperti pegawai dan petugas perubatan hendaklah yakin dgn Allah dan meminta perlindungan kepadaNya.

4. Pengasingan pesakit berjangkit dari orang-orang yg sihat (isolation).

Nabi saw bersabda:

لا يوردن ممرض على مصح

"Pesakit yang berjangkit tidak boleh mendatangi orang yang sihat.” (Hr Bukhari)

Nabi saw bersabda:

كلم المجزوم وبينك وبينه قيد رمح أو رمحين

“Bergaullah bersama pesakit kusta dengan jarak selembing atau dua lembing.” (Hr Abu Nu’aim)

Hadis2 ini menunjukkan bahawa perlunya pengasingan diantara orang yang sihat dengan pesakit yg berjangkit ini. Ini untuk mengelakkan jangkitan penyakit dan penularannya ke dalam masyarakat.

Mazhab Maliki, Syafie dan Hambali menegah pesakit kusta dari bersama orang yang sihat.

5. Kuarantin (quarantine) dalam Islam.

Kuarantin adalah menghadkan pergerakan orang-orang yang sihat yang pernah bersama dengan pesakit yang berjangkit pada satu tempat dalam masa penyakit itu boleh berjangkit. Tujuan utamanya adalah supaya dapat mengelakkan dari penyakit berjangkit itu menular ke dalam masyarakat yg sihat. Walaupun mereka ini dilihat sihat tetapi ada kemungkinan penyakit sudah berjangkit kepada mereka dan gejala penyakit itu belum timbul kerana masa lagi diperingkat permulaan.

Nabi saw bersabda:

الطاعون أية الرجز ابتلى الله عز وجل به أناسا من عباده فإذا سمعتم به فلا تدخلوا عليه وإذا وقع بأرض وأنتم بها فلا تفروا منه

“Taun (plague) adalah tanda kemurkaan Allah yang mana Allah menguji hamba-hambanya. Apabila kamu mengetahui adanya penyakit itu di sebuah tempat janganlah kamu masuk ke tempat itu. Apabila kamu berada di tempat yang ada penyakit taun (atau penyakit berjangkit lain) janganlah kamu lari keluar darinya.” (Hr muslim)

6. Syahid kepada orang yang mati kerana penyakit wabak (epidemics).

Aisyah ra bertanya berkata:

سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الطاعون فأخبرني أنه عذاب يبعثه الله على من يشاء وأن الله جعله رحمة للمؤمنين ليس من أحد يقع الطاعون فيمكث في بلده صابرا محتسبا يعلم أنه لا يصيبه إلا ما كتب الله له إلا كان له مثل أجر الشهيد

“Aku bertanya Rasulullah saw tentang wabak taun. Baginda menjawab itu adalah azab yang Allah turunkan kepada sesiapa yang Allah kehendaki. Allah akan jadikan penyakit itu sebagai rahmat kepada orang-orang beriman. Tidak ada sesiapa yang terkena taun dan duduk tetap di negerinya dalam keadaan sabar, mengharapkan ganjaran Allah dan yakin ia adalah hanya ketetapan ilahi melainkan Allah akan memberinya pahala syahid.” (Hr Bukhari)

7. Islam menggalakkan umatnya berusha mengelakkan dari penyakit. Antara ushanya adalah tidak masuk ke tempat yang ada penyakit berjangkit atau wabak. Ini jelas apa yang berlaku kepada saidina Umar ketika mana beliau hendak masuk ke dalam Syam. Apabila beliau mengetahui di syam berlakunya wabak taun, dia berpatah balik dan tidak jadi masuk ke syam. Lalu Abu Ubaidah al-Jarrah berkata:

أفرارا من قدر الله؟

“Adakah engkau cuba lari dari ketentuan Allah?”

Umar menjawab:

لو غيرك قالها يا أبا عبيدة نعم نفر من قدر الله إلى قدر الله

“Alangkah baik sekiranya kata-kata ini diucapkan oleh orang lain. Ya, kami lari dari ketentuan Allah kepada ketentuan Allah.” (Hr Bukari)

8. Doa Qunut Nazilah kerana wabak.

Mazahab Syafie dan Hanafi berpendapat sunat qunut nazilah dalam solat untuk menghindarkan taun dan penyakit wabak yang lain. Mazhab Maliki mengatakan sunat solat bukannya doa qunut. Mazhab Hambali menyatakan bahwa tidak disyariatkan qunut untuk menghindarkan wabak kerana berlaku wabak taun pada zaman saidina Umar dan beliau tidak qunut dan tidak menyuruh orang lain qunut.

9. Senghaja memindahkan penyakit berjangkit kepada orang lain.

Menyebabkan kemudaratan kepada orang lain adalah perkara yang dilarang. Nabi saw bersabda:

لا ضَرَرَ وَلا ضِرَارَ

“Janganlah menyebabkan kemudaratan kepada diri sendiri dan orang lain.” (Hr Ibnu Majah)

Persidangan Islam yang diadakan di Dubai pada tahun 1415 hijrah telah menyatakan bahwa senghaja memindahkan penyakit yang berjangkit seperti AIDS kepada orang lain adalah dosa besar dan berhak untuk mendapat hukuman yang berat. Perbuatan ini dianggap pembunuhan dengan senghaja yang mewajibkan qisas jika membawa kematian mangsa.

Rujukan: Mausuah Feqhiah Tibbiah oleh Dr Ahmad Kan’an, Fathul Bari oleh Imam Ibnu Hajar dan Jawahir Lukluiyyah oleh ad-Dimyati.

sumber
Kelebihan sya'ban
10:56 PM | Author: anakbelalang


Daripada Usama bin Zaid ra, beliau berkata:

ولم يكن يصوم من الشهور ما يصوم من شعبان قلت ولم أرك تصوم من الشهور ما تصوم من شعبان؟
ذاك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين عز وجل فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم

"Rasulullah saw tidak pernah berpuasa sebanyak yang baginda puasa dibulan sya'ban." Aku bertanya kepada baginda " Kenapa aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dibulan-bulan yang lain sepertimana engkau berpuasa dibulan sya'ban." Baginda saw menjawab: Itulah bulan yang ramai manusia lalai iaitu diantara bulan rejab dan bulan ramadan. Ia juga bulan yang diangkatkan amalan kepada Allah swt. Aku suka diangkat amalanku dalam keadaan aku berpuasa." (Hadis Ahmad dan Nasaie - sanad yang hasan)

Disini Nabi menyebut dua kelebihan bulan rejab:-

1. Bulan yang disunatkan beramal terutamanya puasa kerana bulan yang mana manusia biasa lalai dalam bulan ini.

2. Bulan yang diangkat amalan kepada Allah swt.

Adakah Nabi saw berpuasa penuh pada bulan sya'ban?

Ada hadis yang menunjukkan Nabi saw berpuasa penuh dalam bulan sya'ban sperti hadis:

كان يصوم شعبان كله

"Nabi saw berpuasa penuh didalam bulan sya'ban." (Hr Bukhari - sahih)

Ada hadis yang menunjukkan Nabi saw berpuasa sebahagian besar pada bulan sya'ban dan tidak penuh seperti hadis:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم شعبان إلا قليلا

" Rasulullah saw telah berpuasa sebahgian besar dari bulan sya'ban." (Hr Nasaie)

Sekelompok ulama telah mentarjih pendapat yang mengatakan Nabi saw tidak berpuasa penuh dalam bulan sya'ban. Ini dikuatkan dengan hadis yang diriwayatkan dari 'Aisyah ra:

ما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa selama sebulan penuh melainkan pada bulan ramadan." (Hr Bukhari dan Muslim - sanad sahih)

oleh itu Ibnu Abbas menganggap makruh orang yang berpuasa penuh selama sebulan melainkan ramadan.

Hukum berpuasa selepas 15 sya'ban

Haram berpuasa sunat selepas 15 sya'ban. Ini jelas dari hadis dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw:

إذا انتصف شعبان فلا تصوموا

"Apabila telah berlalu 15 sya'ban tidak boleh puasa." (Hr Tirmizi, Abu Daud dan Ibnu Majah - sahih)

Dibenarkan puasa selepas 15 sya'ban sekiranya adatnya pada hari tertentu dia berpuasa sebelum 16 sya'ban atau menyambung dari puasa yang seseorang puasa sebelum 16 sya'ban. Ini berdasarkan hadis berikut:

لا تقدموا رمضان بصوم يوم أو يومين إلا إذا كان يصوم صوما فليصمه

"Janganlah kamu mendahului berpuasa sebelum ramadan sehari atau dua hari melainkan sekiranya puasa yang biasa dilakukan maka dia boleh teruskan puasa." (Hr Bukhari dan Muslim)

Dibenarkan puasa selepas 15 sya'ban sekiranya puasa wajib seperti puasa ganti dan puasa nazar.

Kelebihan hari dan malam nisfu (15) sya'ban

Nabi saw bersabda:

إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن

"Sesungguhnya Allah taala akan meninjau pada malam nisfu sya'ban, lalu mengampunkan dosa-dosa semua makhluknya melainkan orang yang musyrik atau orang yang berbalah." (Hr Ibnu Majah - hasan)

Ulama Syam telah berselisih pendapat terhadap cara menghidupkan malam nisfu sya'ban kepada dua pendapat:

1. Sunat menghidupkan malamnya dengan cara berhimpun beramai-ramai di masjid. Pendapat ini disokong oleh Ishak bin Rahawiyah.

2. Sunat menghidupkan malamnya dengan ibadah bersendirian. Ini pendapat imam Auzaie seorang tokoh besar ulama syam. Ini juga pendapat yg lebih tepat menurut Ibnu Rajab al-Hambali.

Imam Ibnu Taymiah juga berkata:

"Apabila seseorang solat seorang diri dimalam nisfu sya'ban atau berjemaah seperti mana yang dilakukan oleh kelompok2 salafus soleh adalah perkara yang baik." (Majmu'ul Fatawa 131/23)

kesimpulan: oleh itu digalakkan menghidupkan malamnya dengan ibadah dan siangnya dengan puasa.

Rujukan: Lataiful Maarif oleh Ibnu Rajab, Mu'tamad oleh Dr Muhammad Zuhaily dan Lailatun Nisfis Sya'ban oleh Syeikh Zaki Ibrahim.

sumber